Beranda

Kontak

Kontribusi

 

Tahukah Anda...

Dalam masyakarat Dayak tato tidak hanya berfungsi sebagai simbol status sosial ataupun sebagai hiasan. Motif tertentu diyakini memberi kekuatan dan menangkal roh jahat, serta sebagai suluh yang menerangi roh dalam perjalanan ke alam akhirat (Sumber: Museum Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak)

 

Kategori Museum

 

  Arkeologi (7)

 

  Benteng (3)

 

  Biologi (9)

 

  Geologi (4)

 

  Lain-lain (8)

 

  Militer (4)

 

  Negeri/Daerah (19)

 

  Pribadi (7)

 

  Sejarah (14)

 

  Seni (7)

 

  Tokoh (14)

 

  Transportasi (3)

   
Publikasi Terkini
 
Pencarian
 

  
Berlangganan Berita
 

  



Batu Nisan Soe Hok Gie, Museum Taman Prasasti, Jakarta

 

Pengantar | Komentar | Galeri Foto


 

karma_borobudur.jpg

CANDI BOROBUDUR

Borobudur sebagai warisan budaya dunia
Sejak tahun 1991, Borobudur telah tercatat sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage) Nomor 592 oleh UNESCO. Pengakuan ini adalah pengakuan internasional tertinggi terhadap sebuah situs peninggalan dunia. Dari 10 kriteria Warisan Budaya Dunia, Borobudur memenuhi 3 kriteria, yaitu:

  1. Mewakili sebuah mahakarya kejeniusan kreatif manusia.
  2. Memperlihatkan pentingnya pertukaran nilai-nilai kemanusiaan dalam suatu rentang waktu atau dalam suatu kawasan budaya di dunia terhadap pengembangan arsitektur atau teknologi, karya monumental, tata kota, atau rancangan lanskap.
  3. Secara langsung atau nyata terkait dengan peristiwa-peristiwa atau tradisi yang masih hidup, dengan gagasan, atau keyakinan, dengan karya seni dan sastra yang memiliki nilai-nilai universal signifikan.

Bersamaan dengan pengakuan ini, terdapat beberapa kewajiban bagi pemerintah dan institusi untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam pelestarian, perlindungan, pemanfaatan, pengelolaan, dan pengembangan; baik secara fisik maupun nonfisik. Begitu pula dengan masyarakat Indonesia yang sudah seharusnya turut serta dalam memelihara kelestarian Borobudur baik secara fisik maupun nonfisik.

 

karma_sudhana.jpg

SUDHANA, SANG PENCARI

Filosofi Borobudur
Borobudur adalah simbol kebangkitan (awakening), perjalanan pencerahan manusia yang digambarkan melalui kisah perjalanan spiritual pemuda yang bernama Sudhana. Kisah berakhir pada fragmen Bhadracari di mana Samantabhadra memberi wejangan kepada Sudhana. Ketika kepala pemuda kaya raya tersebut disentuh oleh Samantabhadra, Sudhana memperoleh tingkat pencapaian samadhi tertinggi. Pada akhirnya, Sudhana mencapai Pencerahan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati. Kisah ini menggambarkan kebangkitan batin dari insan manusia melalui proses penyempurnaan hati yang baik dan kebijaksanaan. Proses penyempurnaan hati yang baik dan kebijaksanaan (paramita) diwujudkan melalui relief Lalitavistara, Avadana, dan Jataka.

Sedangkan, di sisi yang lain, filsafat yang melandasi pelaksanaan proses penyempurnaan dalam aliran Tantrayana diwujudkan melalui relief Gandavyuha dan Bhadracari. Melalui penempatan arca-arca Pancatathagata – sebagai simbol praktik Tantra – yang menyerupai pagar, maka dapat diperkirakan bahwa Candi Borobudur lebih menitikberatkan pada ajaran Tantrayana. Pembagian Candi Borobudur menjadi kamadhatu, rupadhatu, arupadhatu tidak relevan karena pembagian ini hanya menggambarkan penggolongan alam kehidupan menurut kosmologi Buddhis yang tidak bisa menjelaskan keberadaan simbol-simbol Tantrayana dan mandala. Karena itu, teori interpretasi yang paling direkomendasi adalah teori de Casparis yang membagi Borobudur ke dalam 10 tingkatan Bodhisattva. Akhir kata, bisa disimpulkan bahwa Borobudur adalah perwujudan realisasi pencerahan seorang manusia yang berusaha menyempurnakan kebajikan dan kebijaksanaan yang dirangkum ke dalam relief-relief dan arca-arca menjadi satu candi.

 

karma_interior.jpg

RUANG PAMERAN, MUSEUM KARMAWIBHANGGA

Museum Karmawibhangga
Temukan 160 panel relief Karmawibhangga yang telah tersembunyi di kaki Borobudur dan patung terkenal Unfinished Buddha berikut 10.000 batu yang belum dapat terpasang kembali di Candi Borobudur.

Sumber: Brosur ‘Saya Sudah ke Borobudur’ (Indonesia World Heritage Youth Network)

 

Alamat:
MUSEUM KARMAWIBHANGGA
Taman Wisata Candi Borobudur
Jalan Badrawati, Borobudur, Magelang
Jawa Tengah 56553

Telp. 0293-788 266
Fax. 0293-788 312

http://www.konservasiborobudur.org

Jam Kunjungan:
Senin -  Minggu 06.00-17.30

Tiket:
Tiket masuk Candi Borobudur Rp 15.000
Untuk masuk ke Museum Karmawibhangga tidak dipungut bayaran.

Lokasi:
Bis tanggung dari Terminal Jombor, Yogyakarta. Turun di Terminal Borobudur (10ribu). Jalan kaki ke Candi Borobudur sekitar 10-15 menit.

 

 

 
  Copyright © 2009-2020 Museum Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.